Memahami Teori Dasar Design

3 minute read
teknik design notepedia
Design mungkin kata itu sudah tidak asing lagi di telinga kita, kita sering melihat suatu hal yang menarik hingga kita tertarik untuk memiliki nya kadang kita juga lebih suka melihat dari sisi penampilan dari pada isi dan tujuan product tersebut. Hal ini tidak lepas dari seseorang desainer yang mampu mengelola komposisi gambar agar tampak lebih indah dan menarik. Dari artikel ini saya akan menjelaskan apa saja yang harus diketahui dalam medesain suatu product yang mungkin bisa menjadi manfaat bagi pembaca walaupun Cuma hanya sekedarnya saja.

 Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam desain grafis, teks juga dianggap gambar karena merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang bisa dibunyikan. desain grafis diterapkan dalam desain komunikasi dan fine art. Seperti jenis desain lainnya, desain grafis dapat merujuk kepada proses pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain). Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan keterampilan visual, termasuk di dalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi, pengolahan gambar, dan tata letak.

Desain grafis pada awalnya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur. Sebagai tambahan, sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia. Batas dimensi pun telah berubah seiring perkembangan pemikiran tentang desain. Desain grafis bisa diterapkan menjadi sebuah desain lingkungan yang mencakup pengolahan ruang. Unsur dalam desain grafis sama seperti unsur dasar dalam disiplin desain lainnya.

Unsur-unsur tersebut (termasuk shape, bentuk (form), tekstur, garis, ruang, dan warna) membentuk prinsip-prinsip dasar desain visual. Prinsip-prinsip tersebut, seperti keseimbangan (balance), ritme (rhythm), tekanan (emphasis), proporsi ("proportion") dan kesatuan (unity), kemudian membentuk aspek struktural komposisi yang lebih luas. Peralatan yang digunakan oleh desainer grafis adalah ide, akal, mata, tangan, alat gambar tangan, dan komputer. Sebuah konsep atau ide biasanya tidak dianggap sebagai sebuah desain sebelum direalisasikan atau dinyatakan dalam bentuk visual.

Pada pertengahan 1980, kedatangan desktop publishing serta pengenalan sejumlah aplikasi perangkat lunak grafis memperkenalkan satu generasi desainer pada manipulasi image dengan komputer dan penciptaan image 3D yang sebelumnya adalah merupakan kerja yang susah payah. Desain grafis dengan komputer memungkinkan perancang untuk melihat hasil dari tata letak atau perubahan tipografi dengan seketika tanpa menggunakan tinta atau pena, atau untuk mensimulasikan efek dari media tradisional tanpa perlu menuntut banyak ruang. Seorang perancang grafis menggunakan sketsa untuk mengeksplorasi ide-ide yang kompleks secara cepat, dan selanjutnya ia memiliki kebebasan untuk memilih alat untuk menyelesaikannya, dengan tangan atau komputer.

 Banyak hal yang perlu di ketahui dalam desain apa lagi dengan desainer amatiran seperti saya ini , masih banyak yang perlu di ketehui dan masih banyak wawasan yang perlu di kembangkan kembali namun seorang desainer senior pernah bilang :

“Bagaimana seorang disebut designer grafis, padahal tidak pernah belajar Nirmana , typografi dan seni tata rupa ..?”

Dari kata tersebut yang mendorong saya mengenalin dunia grafis secara teori , memang suatu hal yang di praktekan tidak akan lepas dengan nama teory , contoh nya saja kita mengenalin cara nya tetapi kita tidak pernah mengenalin nama nya . Dari kata yang diatas tersebut mungkin kita mendapat suatu kesimpulan yang perlu di ketahui dalam desain yaitu :
  1. 1 .nirmana 
  2. 2. typografi 
  3. 3. seni tata rupa ,

 selanjut nya akan saya jelaskan satu persatu dalam artikel selanjut nya atau artikel terkait.